Rp0 0

Keranjang

Tidak ada produk di keranjang.

Lanjutkan Berbelanja
Rp0 0

Keranjang

Tidak ada produk di keranjang.

beranda
Designer
Developer
cart
Akun

Jenis Jenis Website dan Penjelasannya

Daftar isi

 

Jenis Jenis Website Berdasarkan Sifatnya

 

Berdasarkan sifatnya, website dapat dibagi menjadi 2, yaitu:

1. Website Statis

 

Website statis adalah website yang mempunyai tampilan tetap tidak berubah. Konten dari website statis juga sama, jarang sekali terjadi update.

Biasanya suatu website statis dibuat menggunakan kode HTML oleh seorang developer. Pembuatnya juga harus memahami kode HMTL dan pemrograman. Website ini dibuat dengan bantuan text editor atau program design website seperti Adobe Dream Weaver. Saat ini untuk membuat website statis sudah disediakan sarana sendiri seperti gohugo.io dan hexo.io.

Kelebihan website statis adalah cepat dan efisien untuk dikembangkan serta disimpan pada web hosting. Sedangkan kekurangannya adalah membutuhkan skill khusus untuk mengubah konten, kurang bermanfaat karena konten menjadi cepat usang (out of date).

2. Website Dinamis

 

Website dinamis adalah website yang kontennya selalu diperbarui secara berkala. Perubahan atau penambahan konten bisa dilakukan oleh seorang developer atau dilakukan oleh beberapa orang yang memiliki akses untuk memperbarui konten. Kebanyakan website saat ini berupa website dinamis karena pengelolaannya yang mudah.

Keuntungan dari website dinamis ini adalah memiliki banyak fitur tambahan, lebih mudah menambah konten baru untuk menambah pengunjung baru dari search engine, dan lebih mudah dikelola bahkan oleh 2 orang atau lebih. Sedangkan kekurangan website dinamis adalah membutuhkan waktu dan dana yang lebih banyak untuk melakukan pengembangan serta biaya hosting yang lebih mahal.

 

 

Jenis Website Berdasarkan Konten

 

Pembagian website juga bisa berdasarkan kontennya. Pembagian ini mengacu pada tujuan dibuatnya website itu sendiri. Ada banyak jenis website menurut konten atau tujuannya, di antaranya:

1. Website Pribadi

 

Konten website pribadi ini tergantung kemauan pemilik website. Bisa berupa satu topik khusus maupun campuran. Sejak tahun 2000an, penggunaan website pribadi menjadi tren yang menggantikan jurnal pribadi, karena kemudahan aksesnya bisa dari mana saja.

Beberapa orang memanfaatkan website pribadi menjadi sumber penghasilan dan pekerjaan. Dengan cara membuat artikel dengan topik tertentu yang menarik minat baca pengunjung, Misalnya ulasan seputar kuliner nusantara. Setelah mendapat banyak kunjungan setiap hari, pemilik website memasang iklan pada websitenya dan akan memperoleh komisi jika ada pengunjung yang mengklik iklan tersebut.

2. Website Portofolio

Sebenarnya website ini termasuk bagian dari website pribadi. Namun memiliki tujuan khusus untuk mempublikasi portofolio pekerjaannya. Biasanya digunakan oleh para profesional atau freelancer untuk meyakinkan calon klien supaya mempekerjakannya.

Keberadaannya website portofolio menjadi sangat penting. Terutama dalam hal kemudahan pendokumentasian. Menyimpan arsip hasil kerja akan lebih mudah dilakukan dengan media digital daripada media fisik. Selain penyimpanan, proses publikasinya pun sangat mudah.

3. Website e-Commerce (Toko Online)

Website e-commerce lebih dikenal dengan nama website toko online. Pemiliknya bisa berupa perorangan maupun perusahaan. Website ini berupa tampilan produk atau jasa yang akan dijual oleh pemilik website maupun orang yang bermitra dengan pemilik website. Dari keterangan itu maka tujuan website ini jelas untuk mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan maupun jasa yang ditawarkan.

4. Website Perusahaan

 

Berbeda dengan website e-commerce, website perusahaan berisi profil perusahaan. Jadi fokus website perusahaan bukan pada penjualan barang atau jasa, tetapi pada pengenalan produk atau jasanya. Sehingga calon pembeli lebih mengenal produk dan jasa serta menfaatnya.

Dengan adanya website perusahaan, kepercayaan konsumen pada suatu produk dan jasa akan meningkat. Konsumen menjadi loyal dan calon konsumen yang belum pernah menjadi pelanggan menjadi lebih yakin untuk mencoba.

5. Website Instansi atau Organisasi

 

Website ini adalah website milik suatu instansi atau organisasi nirlaba baik milik pemerintah maupun swasta. Tujuan website ini adalah sebagai sosialisasi program kerja suatu instansi, laporan kegiatan, dan lain-lain.

Di indonesia, website instansi resmi pemerintah biasanya dikenali dengan domain .go.id, sedangkan untuk organisasi biasanya dikenali dengan domain .org atau .or.id.

6. Website Pendidikan

 

Website pendidikan berisi tentang informasi dari suatu lembaga pendidikan, baik pendidikan tingkat tinggi sampai dasar bahkan PAUD. Untuk membuat website pendidikan, suatu lembaga pendidikan, sekolah atau universitas, diharusnya membuat pengajuan khusus kepada PANDI (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia).

Website pendidikan tinggi biasanya menggunakan ekstensi .ac.id, sedangkan untuk website sekolah biasanya berekstensi sch.id.

7. Website Komunitas Online

Berbeda dengan website organisasi, website komunitas yaitu website yang dimanfaat oleh sekumpulan orang dalam berbagai hal secara online. Website komunitas biasanya memiliki satu topik tertentu sesuai nama komunitasnya. Kecuali untuk komunitas baca tulis, maka tema website bisa beragam karena kontributor tulisan berasal dari banyak orang dengan berbagai bidang minat.

8. Website Media Massa

Berikutnya ada website media massa yaitu berisi berita-berita terkini sesuai bidangnya. Ada berita politik, olah raga, maupun berita lokal. Website media massa termasuk website yang paling sering mengalami perubahan atau penambahan konten secara berkala, bisa setiap minggu, setiap hari atau bahkan setiap jamnya.

9. Website Serba-serbi dan Hiburan

Website ini biasanya berisi informasi-informasi yang sifatnya menghibur, atau informasi serbai-serbi hal unik dan menarik yang belum banyak diketahui orang.

10. Website Search Engine

Ini adalah jenis website yang menampilkan rekomendasi website lain yang berisi informasi dari hasil pencarian pengguna internet terhadap suatu topik. Misalkan anda ingin mengetahui informasi tentang persyaratan pengajuan NUPTK, maka website search engine ini akan merekomendasikan beberapa website lain yang mempunyai informasi yang relevan tentang syarat pengajuan NUPTK.

11. Website Sosial Media

Website sosmed adalah website yang paling poluper dikalangan pengguna internet. Dengan website ini para pengguna dapat bertukar informasi dengan mudah, saling berteman atau mengikuti berita terbaru dari seseorang secara personal.

Sebagian orang memanfaatkan sosial media untuk kepentingan pekerjaan dan mencari uang. Yaitu dengan berjualan produk fisik, digital maupun jasa.

 

 

Jenis Jenis Platform Website

 

Pembagian jenis website juga bisa berdasarkan platformnya. Namun sebelum itu, ada baiknya kami jelaskan dulu pengertian dari platform website. Platform website adalah tempat untuk menjalankan operasi software dan sangat penting untuk pengembangan website. Dengan kata lain, dengan inilah para developer membangun sebuah website. Adapun jenis-jenis website berdasarkan platformnya adalah:

1. HTML dan CSS

 

HTML dan CSS merupakan platform dasar dari sebuah website. Dengan platform inilah website generasi awal mula-mula dikembangkan. Website-website statis dikembangkan dengan platform ini. Dalam menggunakan platform ini, seseorang harus menguasai pemrograman HTML. Oleh karena itu, tidak semua orang mampu membuat website dengan platform ini.

2. CMS

 

CMS merupakan singkatan dari Content Management System. Ini adalah platform paling populer yang digunakan orang untuk membuat website. Karena CMS ini adalah perangkat lunak yang fungsinya untuk membuat dan mengatur konten. Dengan CMS, anda bisa membuat website dengan lebih cepat dan tanpa perlu mahir pemrograman web.

Ada banyak CMS yang tersedia, yaitu Joomla, Drupal, Magento, Blogger, Shopfy, namun yang paling populer digunakan adalah CMS WordPress. Ada hampir 60% website yang dibuat menggunakan CMS WordPress. Sisanya merupakan CMS lain yang masing-masing tak lebih dari 10%.

Meskipun CMS WordPress merupakan CMS paling populer, bukan berarti CMS yang lain sulit digunakan. Masing-masing CMS memiliki cara kerja sendiri. Dan di internet lebih banyak tutorial tentang pengguanaan CMS WordPress, sehingga bagi pemula menggunakan WordPress akan menjadi lebih mudah.

3. Website Builder

 

Cara termudah membuat website adalah dengan menggunakan platform Website Builder. Dengan ini anda dapat membuat website tanpa perlu mengetahui pemrograman bahkan design web sama sekali.

Kelebihan website builder ini adalah pengguna bisa mendapatkan paket lengkap pembuatan website, dari domain, hosting, hingga pilihan template website. Pengguna hanya perlu melakukan perbaikan konten sesuai dengan yang diinginkan dan akan mendapatkan layanan bantuan dari penyedia website builder.

Contoh-contoh website builder yang bisa anda gunakan adalah Wix, Site Builder, Weebly dan juga MySCH.

Khusus MySCH merupakan website builder untuk website sekolah profesional. Para operator sekolah yang menginginkan pembuatan website dengan cepat, mudah dan profesional bisa menggunakan platform MySCH yang sudah dipercaya oleh ribuan sekolah dalam pembuatan website.

 

Jenis Website Berdasarkan Generasinya

 

Untuk pembagian website jenis terakhir ini sebenarnya mengklasifikasikan website berdasarkan perkembangan website itu sendiri. Menurut wikipedia, klasifikasi ini membagi website dalam 3 jenis:

1. Web 1.0

 

Web 1.0 adalah teknologi web pertama kali yang banyak digunakan oleh situs web pribadi. Pada saat itu web 1.0 hanya berfungsi sebagai penampil berupa web statis, desainnya murni menggunakan HTML, dan komunikasinya hanya 1 arah via pengiriman email.

2. Web 2.0

 

Web 2.0 merupakan istilah yang dicetuskan oleh OReilly Media pada pertengahan 2003 silam. Era web 2.0 ini sudah mampu menjalankan fungsi interaksi 2 arah dengan munculnya website-website sosial media dan website komunitas.

3. Web 3.0

 

Web 3.0 berhubungan dengan konsep web semantik. Web semantik merujuk pada teknik yang memungkinkan konten tidak hanya dimengerti oleh manusia tetapi juga komputer. Keunikan web 3.0 ini adalah konsep manusia mampu berkomunikasi dengan mesin cari, sehingga suatu informasi spesifik bisa diperoleh tanpa bersusah payah mencari satu per satu pada setiap website. Bahkan web 3.0 juga mampu memberikan keterangan-keterangan relevan tentang suatu informasi meskipun tidak diminta oleh pengguna.

 

Kesimpulan

 

Jenis-jenis website terbagi menjadi 4 kategori dan masing-masing kategori terbagi lagi ke dalam beberapa jenis. Ada 2 jenis website berdasarkan sifatnya, yaitu website statis dan dinamis. Ada 3 jenis website berdasarkan platformnya, yaitu HTML dan CSS, CMS dan site builder. Sedangkan untuk generasinya jenis website dibagi menjadi 3, yaitu web 1.0, web 2.0 dan web 3.0.

Terakhir untuk jenis website berdasarkan kontennya terbagi menjadi setidaknya 11 macam, namun ini bisa bertambah jumlahnya seiring dengan bertambahnya waktu. Mengapa? Karena jenis website menurut kontennya akan terus berkembang sesuai kebutuhan masyarakat.

  • komisiinformasi.kalteng.go.id

  • RSTNIAD PALANGKARAYA

  • korem102

Konten Terkait
Desain & Developer Web core WP UMKM.
Copyright ©2024 diberdayakan oleh, olahweb

beranda

info

data

unggah

dasbor